PRANATA KELUARGA DAN PENDIDIKAN

Keluarga adalah pilar masyarakat, sedangkan pendidikan merupakan penentu kemajuan masyarakat. Pernyataan tersebut menggambarkan betapa pentingnya pranata keluarga dan pendidikan bagi masyarakat. Bagaimanakah segenap keberadaan pranata keluarga ? Bagaimanakah segenap keberadaan pranata pendidikan ? Berikut akan dipaparkan lebih lanjut.
PRANATA KELUARGA DAN PENDIDIKAN IPSLENGKAP


A. PRANATA KELUARGA
Keluarga sebagai pranata adalah sekumpulan norma, aturan, atau pedoman tingkah laku yang ada dan harus diikuti karena telah disadari keberadaannya dalam setiap kehidupan keluarga. Jadi, yang dimaksud dengan pranata keluarga adalah sistem norma yang mengatur tindakan manusia dalam hubungannya dengan lembaga keluarga.
Keluarga dapat dibedakan atas beberapa bentuk berdasarkan sejumlah kriteria, antara lain :
• Berdasarkan ukuran dan jumlah anggotanya
• Keluarga Batih (nuclear family)
Merupakan satuan keluarga terkecil, yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang belum menikah.
• Keluarga Luas (extended family)
Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, anak, dan keluarga dari pihak ayah maupun ibu yang tinggal bersama-sama. Beberapa tipe keluarga luas, di antaranya, joint family (terdiri atas beberapa orang laki-laki kakak beradik yang masing-masing telah menikah dan saudara kandung perempuan mereka yang belum menikah) dan keluarga luas virilokal (terdiri atas suatu keluarga batih ditambah keluarga batih para putra dalam keluarga batih senior tersebut).
• Berdasarkan ikatan kekeluargaan
• Keluarga Konsanguinal
Keluarga yang bersistem konsanguinal menekankan pada pentingnya ikatan darah, seperti misalnya hubungan antara seseorang dengan orangtuanya. Ikatan seseorang dengan orangtuanya cenderung dianggap lebih penting daripada ikatannya dengan suami atau istri. Dalam keluarga Jepang atau Tionghoa tradisional, misalnya, seorang anak laki-laki akan lebih memihak orangtuanya manakala orangtuanya berselisih dengan istrinya.
• Keluarga Konjugal
Menekankan pada pentingnya hubungan perkawinan (antara suami dan istri). Ikatan dengan suami atau istri cenderung dianggap lebih penting dibanding ikatan dengan orangtua.
• Berdasarkan maknanya bagi individu
• Keluarga orientasi (family of orientation)
Ialah keluarga yang di dalamnya seseorang dilahirkan dan tumbuh berkembang hingga menjadi sosok utuh. Bermakna masa lalu.
• Keluarga prokreasi (family of procreation)
Adalah keluarga yang dibentuk seseorang dengan jalan menikah dan mempunyai keturunan, sehingga bermakna masa depan. Keluarga prokreasi terbentuk setelah pasangan memperoleh anak pertama mereka.

Pranata keluarga bertujuan mengatur manusia dalam hal mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat. Oleh karena itu, pranata keluarga berfungsi :
a) Fungsi reproduksi
Keluarga merupakan pranata yang berfungsi untuk melanjutkan keturunan secara sah dipandang dari sudut agama, moral, sosial, budaya, dan kesehatan.
b) Fungsi ekonomi
Setiap keluarga mengatur ekonominya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup. Orang tua berkewajiban dalam memenuhi kebutuhan ekonomi anak.
c) Fungsi edukatif
Keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama. Pendidikan yang paling awal bagi anak adalah di dalam keluarganya, dimana ia dikenalkan pada nilai dan norma sosial.
d) Fungsi proteksi
Keluarga berfungsi melindungi setiap anggotanya terutama dari ancaman bahaya, sehingga tiap anggota keluarga memperoleh ketentraman lahir dan batin.
e) Fungsi sosialisasi
Fungsi sosialisasi dalam pranata keluarga menunjukkan suatu peran dalam hal pembentukan kepribadian anak agar sesuai dengan harapan orang tua dan masyarakatnya.
f) Fungsi religius
Keluarga berkewajiban mendidik dan mengajak anak untuk memperkenalkan pada pola kehidupan beragama dengan melaksanakan ibadah sesuai aturan agama masing-masing.
g) Fungsi emosional
Keluarga sebagai tempat untuk mewujudkan perasaan antara anggota keluarga, seperti rasa kasih sayang, ungkapan kesedihan, dan gembira.
h) Fungsi kontrol
Penanaman nilai norma sosial yang dilakukan oleh pranata keluarga pada para anggotanya bertujuan untuk mengendalikan anggotanya dari perilaku yang menyimpang.

B. PRANATA PENDIDIKAN
Pranata pendidikan, pada hakikatnya, merupakan salah satu wadah sosialisasi nilai-nilai yang ideal di masyarakat. Pranata pendidikan mulai muncul ketika kebudayaan suatu masyarakat mulai kompleks dan memiliki berbagai macam ide, aktivitas, maupun kebutuhan, sehingga kebutuhan akan pengetahuan tidak dapat lagi dipenuhi oleh pranata keluarga. Pranata pendidikan sangat penting bagi kemajuan peradaban masyarakat. Saat ini, pranata pendidikan sangat dibutuhkan untuk mengatisipasi perkembangan taknologi yang sangat pesat agar masyarakat dapat menerima dan mengadaptasinya.
Secara umum, lembaga pendidikan dapat dibedakan atas :
• Lembaga pendidikan informal
Banyak proses pendidikan yang berlangsung secara informal, baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sosial (pergaulan, persahabatan), bahkan di antaranya ada yang tanpa disadari. 
• Lembaga pendidikan formal
Lembaga pendidikan formal biasanya memiliki kurikulum sebagai pedoman, pengajar-pengajar dengan kualifikasi tertentu, serta target kompetensi yang harus dikuasai oleh lulusannya. Pendidikan formal bisa bersifat umum (PG/TK, SD, SMP, SMA, hingga Perguruan Tinggi), khusus (SLB maupun sekolah lain bagi anak-anak berkebutuhan khusus), maupun kejuruan (SMK, STM, SMEA, dan sebagainya, yang mengutamakan penguasaan keterampilan tertentu).
• Lembaga pendidikan non-formal
Dapat berupa pelatihan atau pun kursus, yang diadakan untuk memberikan keterampilan praktis, biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja. Durasi pendidikan biasanya jauh lebih singkat dibandingkan pendidikan formal.

Pranata-pranata pendidikan mempunyai fungsi yang sangat penting bagi masyarakat. Fungsi-fungsi pranata pendidikan itu, antara lain :
a) Fungsi konservasi
Fungsi konservasi menganggap bahwa pendidikan sebagai upaya pelestarian dan pengawetan terhadap kebudayaan suatu masyarakat dan generasi ke generasi berikutnya.
b) Fungsi evaluatif


Dengan pesatnya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini, pendidikan tidak hanya memiliki fungsi konservatif (pengawet) kebudayaan. Apabila hanya mengandalkan fungsi konservasi, maka pendidikan akan statis, bahkan akan bergerak mundur.
c) Fungsi kreatif
Pendidikan tidak hanya mendidik anak untuk menerima apa yang wariskan dan generasi sebelumnya. Hal tersebut dapat membuat masyarakat tidak maju. Dengan fungsi kreatif, diharapkan ada upaya memperbaiki, mengembangkan, atau menciptakan hasil kebudayaan baru.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "PRANATA KELUARGA DAN PENDIDIKAN"

Post a Comment