STATUS DAN PERANAN

Setiap hari Ayah bekerja mencari nafkah untuk keluarganya, sementara Ibu mungkin juga bekerja atau mengurusi rumah tangga. Adapun anak-anak bergiat belajar di sekolah guna meraih prestasi. Inilah wujud nyata status dan peranan yang pastinya tak asing lagi bagi kalian. Apakah yang dimaksud dengan status? Apakah yang dimaksud dengan peranan? Berikut akan dipaparkan lebih lanjut.
STATUS DAN PERANAN IPSLENGKAP




A. STATUS
Roucek dan Warren (1962) memaknai status sebagai tempat atau posisi seseorang dalam suatu kelompok sosial. Bila dikaitkan dengan stratifikasi sosial, maka kedudukan (status) dapat dimaknai sebagai tempat seseorang secara umum dalam (lapisan) masyarakat sehubungan dengan keberadaan orang lain, meliputi lingkungan pergaulan, prestise (gengsi), hak, dan kewajiban.
Kedudukan (status), menurut cara memperolehnya, terbagi atas :
a) Ascribed Status
Status ini diartikan sebagai kedudukan seseorang dalam masyarakat yang diberikan tanpa memandang kemampuan atau perbedaan antar individu. Kedudukan tersebut diperoleh secara turun-temurun, melalui kelahiran. Contohnya, status sebagai keturunan bangsawan.
b) Achieved Status
Yaitu kedudukan yang dicapai seseorang dengan usaha-usaha yang sengaja dilakukan, bukan diperoleh melalui kelahiran. Kedudukan ini bersifat terbuka bagi siapa saja, tergantung kemampuan dari masing-masing individu dalam mengejar dan mencapai tujuannya. Contohnya, seorang dokter spesialis, pilot, akuntan, dan sebagainya.
c) Assigned Status
Status yang diperoleh melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain atas jasa-jasa tertentu. Contohnya, para pahlawan, peraih penghargaan Nobel, dan sebagainya.

Perlu diingat, seorang individu biasanya memiliki berbagai kedudukan sekaligus. Hal ini disebabkan karena keikutsertaannya dalam berbagai pola kehidupan ataupun kelompok sosial. Contohnya, Rendy sebagai anggota masyarakat memiliki sejumlah kedudukan, misalnya sebagai Wakil Ketua OSIS, anak dari Bapak Kasmin, kekasih dari Puspa, dan sahabat dari Fadhil.
Oleh karena adanya berbagai kedudukan tersebut, tidak jarang terjadi konflik status (status conflict), yakni kebingungan untuk memilih peran yang harus dijalankan dari sekian banyak status yang dimiliki. 
• Konflik Status Individual
Dirasakan oleh orang yang bersangkutan dalam batinnya sendiri. Contohnya, pada suatu pagi Rendy dihubungi oleh Ketua OSIS untuk datang ke sekolah menghadiri rapat pembentukan Panitia Gebyar Pentas Seni. Namun, di saat yang bersamaan, ayahnya sedang sakit dan tak ada orang yang bisa menggantikan Rendy merawat ayahnya. Di sini tampak bahwa Rendy mengalami konflik status. Ia harus memilih untuk mendahulukan statusnya sebagai Wakil Ketua OSIS atau anak dari seorang ayah yang sedang sakit.
• Konflik Status Antar Kelompok
Terjadi antara kelompok yang satu dengan lainnya. Contohnya, peraturan yang dikeluarkan oleh suatu instansi seringkali bertentangan dengan peraturan instansi lain.
• Konflik Status Antar Individu
Terjadi antara individu yang satu dengan individu yang lain. Contohnya, seorang istri bertengkar dengan suaminya mengenai siapa yang paling bertanggung jawab atas pengasuhan anak mereka.

B. PERANAN
Peran (role) merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Bila seseorang telah menjalankan hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, maka ia telah melaksanakan suatu peran. Suatu status pasti memiliki sejumlah peran yang melekat padanya, sedangkan peran tak mungkin ada tanpa status. Maka, dapat disimpulkan bahwa status dan peran tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Berdasarkan pelaksanaannya, peran dapat dibedakan atas:
1) Peran yang diharapkan (expected roles), yakni cara ideal dalam pelaksanaan suatu peran berdasarkan penilaian masyarakat. Masyarakat telah memiliki gambaran kaku mengenai bagaimana peran-peran ini harus dilaksanakan.
2) Peran yang disesuaikan (actual roles), yaitu cara bagaimana sebenarnya suatu peran dapat dilaksanakan. Peranan ini pelaksanaannya lebih luwes, dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi tertentu.
Contohnya, sebagai seorang guru, Pak Fadhil diharapkan untuk mampu memberikan pelajaran dengan sebaik-baiknya dan memfasilitasi murid-muridnya agar mampu mengembangkan diri sesuai tuntutan kurikulum. Ini dapat dikatakan sebagai expected roles. Tetapi, karena latar belakang pendidikan Pak Fadhil yang hanya tamatan SMA, gaji yang rendah, keterbatasan sarana/prasarana yang ada di sekolah, dan minat belajar yang masih rendah, Pak Fadhil hanya bisa mengajar seadanya. Inilah yang disebut actual roles.

Sementara itu, berdasarkan cara memperolehnya, peran terbagi menjadi:
• Peran bawaan (ascribed roles), yaitu peranan yang diperoleh secara otomatis, bukan karena usaha. Misalnya, peranan sebagai ayah, ibu, anak, dan sebagainya.
• Peran pilihan (achieved roles), yakni peranan yang diperoleh atas dasar keputusannya sendiri. Misalnya, peranan sebagai mahasiswa sebuah PTN ternama di Pulau Jawa.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "STATUS DAN PERANAN"

Post a Comment