GLOBE

Globe adalah tiruan bola bumi yang dibuat dengan beberapa aturan baku yang harus dipenuhi. Mengapa harus demikian? Materi berikut ini akan memberi penjelasan.
GLOBE IPSLENGKAP


Globe atau globees diartikan sebagai benda berbentuk bola yang dapat berputar di porosnya. Sebagai miniatur bumi, globe dipasang dengan kemiringan 66,5 derajat, artinya sama dengan kemiringan bumi terhadap garis ekliptika. Garis ekliptika adalah lingkar orbit bumi yang diputari bumi dalam durasi 1 tahun. Globe dibuat menyerupai bentuk asli bola dunia, dengan visualisasi secara tiga dimensi untuk ukurannya namun tanpa adanya ilustrasi tentang keadaan alam sesungguhnya.
Aturan pemodelan yang spesifik dimaksudkan agar posisi globe sama dengan posisi bumi sesungguhnya sehingga lebih memudahkan penggunanya untuk mendapatkan gambaran tentang bola dunia secara utuh.


Pemakaian globe dalam proses visualisasi banyak dilakukan karena :
1. Globe dapat menunjukkan bentuk bumi sebenarnya.
2. Secara akurat menunjukkan pembagian sistem lintang dan garis bujur.
3. Memperagakan gerak rotasi bumi, sehingga dapat menunjukkan proses terjadinya siang dan malam.
4. Mempermudah visualisasi rambatan gelombang gempa bumi dan gelombang samudera.
5. Lebih akurat dalam meneliti perubahan iklim atau pembagian iklim karena memiliki visualisasi garis lintang dan bujur.
6. Dapat mempermudah penjelasan tentang proses terjadinya gerhana matahari dan gerhana bulan.

Agar semirip mungkin dengan bumi, maka pembuatan globe harus memenuhi beberapa aturan sebagai berikut :
1. Bujur utama adalah meridian Greenwich, terdapat dekat London di Inggris. 
2. Garis lintang utama adalah Equator atau Khatulistiwa yang merupakan pangkal.
3. Globe tidak dipasang secara vertikal atau tegak lurus, tetapi sumbu bumi dipasang dengan kemiringan 66" 30' terhadap bidang horizontal. 
4. Greenwich ke arah barat disebut Bujur Barat (BB) dan Greenwich ke arah timur disebut Bujur Timur (BT). Besarnya bujur adalah 0-160 derajat, baik ke arah barat maupun timur.
5. Equator ke arah utara disebut Lintang Utara (LU), sedangkan equator ke selatan disebut garis Lintang Selatan (LS). Garis lintang dimulai dari 0 derajat di equator/khatulistiwa – 90 derajat di kutub.

Berbeda dengan peta atau pun atlas yang memiliki daftar isi, inset, dan indeks, globe memiliki petunjuk redaksi yang lebih sedikit. Globe mencantumkan skala dan legenda, namun untuk beberapa informasi lainnya yang umumnya terdapat pada peta tidak dicantumkan. Karenanya pemakai globe biasanya hanya memanfaatkan posisi garis lintang dan garis bujur untuk mencari suatu wilayah.
Selain itu, globe juga tidak cocok digunakan untuk kepentingan tematik seperti mencari persebaran daerah tambang, persebaran sosial budaya, dan lain sebagainya. Globe lebih tepat digunakan untuk menjelaskan fenomena alam atau pun keterkaitan antara relief suatu negara dengan negara lainnya. Hal ini karena pada Globe didapatkan gambar menyeluruh permukaan bumi berikut dengan posisi sebenarnya dari garis-garis khatulistiwa, lintang, dan bujur.
Pembuatan globe sendiri dilakukan pertama kali oleh Al-Idrisi, seorang ilmuwan yang lahir di Spanyol pada 1100 M. Beliau adalah seorang ahli geografi yang termasyhur di masanya dan telah menyusun peta-peta yang kelak dijadikan petunjuk bagi banyak ekspedisi bangsa Eropa di zamannya.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "GLOBE"

Post a Comment